EMOSI DALAM
KONSELING
PENDAHULUAN
•
Kata “emosi”
berasal dari bahasa latin “Emovere”, yang artinya “bergerak keluar”.
•
Maksud setiap
emosi adalah untuk menggerakkan individu untuk menuju rasa aman dan pemutuhan
kebutuhanya, serta menghindari sesuatu yang merugikan dan menghambat pemunuhan
kebutun.
Ada empat kemungkinan Proses emosi
yang terjadi pada diri individu :
- Orang dapat menekan emosi sehingga tidak ada gerakan dan arah tindakannya.
- Orang tidak memiliki kemampuan memadai untuk mengendalikan gerakan dan arah tindakan.
- Orang digerakkan oleh emosi tetapi tidak memiliki arah .
- Orang digerakkan oleh emosi tetapi dengan arah yang salah.
Ada empat tahapan dalam proses
pengkhususan emosi, yaitu:
- Emosi spesifik yang menimbulkan perasaan-perasaan generik.
- Konselor membantu menemukan arah tindakan.
- Konselor membantu menemukan alasan terhadap emosi spesifik.
- Konselor membantu klien dalam menangani emosi spesifik secara konstruktif.
•
Permasalahan
emosi yang sering dijumpai dalam konseling adalah empat emosi dasar, yaitu:
- Sakit hati
- Takut
- Marah
- Rasa bersalah
•
SAKIT HATI
•
Ada tiga cara
yang menyebabkan orang merasa sakit atau terluka hatinya, yaitu:
- Melalui ungkapan verbal, tindakan, kegagalan berbuat, atau ucapan yang dirasakan menyakitkan.
- Disebabkan oleh sesuatu yang naif.
- Adanya keinginan individu untuk merasakan sakit hati melalui lima dinamika.
•
Ada tiga
implikasi konseling dalam hubungan dengan penyebab sakit hati, yaitu:
- Membiarkan klien mencurahkan rasa sakit hatinya selengkap mungkin
- Membantu klien memandang rasa sakit secara realistik
- Membantu klien yang sakit hati dalam melakukan pembalasan terhadap perlakuan tertentu yang menyebabkan sakit hati.
•
Konselor dapat
membantu klien untuk memberikan reaksi konstruktif terhadap rasa sakit hati
dalam cara-cara pertumbuhan yang produktif.
•
Ada empat tahap
reaksi konstruktif,yaitu:
- Mengakui diri sakit hati
- Mencoba mencari arti dari rasa sakit hati itu
- Mencari serta menemukan penyebab sakit hati itu sendiri
- Melakukan upaya untuk menghindari perasaan sakit hati agar tidak terjadi dimasa yang akan datang.
•
TAKUT (FEAR)
•
Ada empat
ketakutan yang sering dibawa klien dalam proses konseling, yaitu:
- Takut terhadap kedekatan (fear of intimacy)
- Takut terhadap penolakan (fear of rejection)
- Takut terhadap kegagalan (fear of failure)
- Takut terhadap kebahagiaan (fear of happiness)
•
MARAH (ANGER)
•
Marah disebabkan
oleh dua hal, yaitu:
- Terjadi saat adanya halangan dalam mencapai pemuasan sesuatu kebutuhan.
- Terjadi ketika dalam proses kebutuhannya mendapat hambatan dari dirinya sendiri.
•
Ada beberapa
manifestasi marah terhadap diri sendiri dalam cara-cara dekstruktif, yaitu:
- Depresi
- Adiksi atau kecanduan terhadap sesuatu
- Perilaku serampangan
- Pengorbanan
- Canggung
- Manifestasi fisik
- Degradasi perilaku
•
Ada beberapa
manifestasi marah terhadap orang lain dalam cara-cara dekstruktif, yaitu:
- Moralism
- Hostile Talk(sindiran)
- shutting down (menjatuhkan orang lain)
- purfoseful Ineptnes (kecanggungan bertujuan)
- victimizing (membuat korban)
- ambuzing (penyerangan)
- passivity (bersikap pasif)
- Getting risk (menjadi sakit)
•
RASA BERSALAH
(GUILT)
•
Ada tiga macam
rasa bersalah, yaitu:
- Rasa bersalah psikologis
- Rasa bersalah sosial
- Rasa bersalah religi
•
Beberapa Perilaku
yang dimotivasi rasa bersalah yang tidak disadari:
- Pendirian bahwa ada sesuatu yang salah dalam diri sendiri
- Keragu-raguan
- Menciptakan ketidak-puasan
- Psikomatis atau gejala hipokandria
- Dorongan kebutuhan yang berlebihan
- Kebiasaan melakukan sesuatu yang berbahaya dan malapetaka
- Mengambil kekalahan dari kerangka kemenangan
- Keagamaan ( Religosity).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar