Sabtu, 05 Januari 2013

Emosi



         
EMOSI DALAM KONSELING
         
PENDAHULUAN
         Kata “emosi” berasal dari bahasa latin “Emovere”, yang artinya “bergerak keluar”.
         Maksud setiap emosi adalah untuk menggerakkan individu untuk menuju rasa aman dan pemutuhan kebutuhanya, serta menghindari sesuatu yang merugikan dan menghambat pemunuhan kebutun.
Ada empat kemungkinan Proses emosi yang terjadi pada  diri individu :
  1. Orang dapat menekan emosi sehingga  tidak ada gerakan dan arah tindakannya.
  2. Orang tidak memiliki kemampuan memadai untuk mengendalikan gerakan dan arah tindakan.
  3. Orang digerakkan oleh emosi tetapi tidak memiliki arah .
  4. Orang digerakkan oleh emosi tetapi dengan arah yang salah.
Ada empat tahapan dalam proses pengkhususan emosi, yaitu:
  1. Emosi spesifik yang menimbulkan perasaan-perasaan generik.
  2. Konselor membantu menemukan arah tindakan.
  3. Konselor membantu menemukan alasan terhadap emosi spesifik.
  4. Konselor membantu klien dalam menangani emosi spesifik secara konstruktif.
         Permasalahan emosi yang sering dijumpai dalam konseling adalah empat emosi dasar, yaitu:
  1. Sakit hati
  2. Takut
  3. Marah
  4. Rasa bersalah
         SAKIT HATI
         Ada tiga cara yang menyebabkan orang merasa sakit atau terluka hatinya, yaitu:
  1. Melalui ungkapan verbal, tindakan, kegagalan berbuat, atau ucapan yang dirasakan menyakitkan.
  2. Disebabkan oleh sesuatu yang naif.
  3. Adanya keinginan individu untuk merasakan sakit hati melalui lima dinamika.
         Ada tiga implikasi konseling dalam hubungan dengan penyebab sakit hati, yaitu:
  1. Membiarkan klien mencurahkan rasa sakit hatinya selengkap mungkin
  2. Membantu klien memandang rasa sakit secara realistik
  3. Membantu klien yang sakit hati dalam melakukan pembalasan terhadap perlakuan tertentu yang menyebabkan sakit hati.
         Konselor dapat membantu klien untuk memberikan reaksi konstruktif terhadap rasa sakit hati dalam cara-cara pertumbuhan yang produktif.
         Ada empat tahap reaksi konstruktif,yaitu:
  1. Mengakui diri sakit hati
  2. Mencoba mencari arti dari rasa sakit hati itu
  3. Mencari serta menemukan penyebab sakit hati itu sendiri
  4. Melakukan upaya untuk menghindari perasaan sakit hati agar tidak terjadi dimasa yang akan datang.
         TAKUT (FEAR)
         Ada empat ketakutan yang sering dibawa klien dalam proses konseling, yaitu:
  1. Takut terhadap kedekatan (fear of intimacy)
  2. Takut terhadap penolakan (fear of rejection)
  3. Takut terhadap kegagalan (fear of failure)
  4. Takut terhadap kebahagiaan (fear of happiness)
         MARAH (ANGER)
         Marah disebabkan oleh dua hal, yaitu:
  1. Terjadi saat adanya halangan dalam mencapai pemuasan sesuatu kebutuhan.
  2. Terjadi ketika dalam proses kebutuhannya mendapat hambatan dari dirinya sendiri.
         Ada beberapa manifestasi marah terhadap diri sendiri dalam cara-cara dekstruktif, yaitu:
  1. Depresi
  2. Adiksi atau kecanduan terhadap sesuatu
  3. Perilaku serampangan
  4. Pengorbanan
  5. Canggung
  6. Manifestasi fisik
  7. Degradasi perilaku
         Ada beberapa manifestasi marah terhadap orang lain dalam cara-cara dekstruktif, yaitu:
  1. Moralism
  2. Hostile Talk(sindiran)
  3. shutting down (menjatuhkan orang lain)
  4. purfoseful Ineptnes (kecanggungan bertujuan)
  5. victimizing (membuat korban)
  6. ambuzing (penyerangan)
  7. passivity (bersikap pasif)
  8. Getting risk (menjadi sakit)
         RASA BERSALAH (GUILT)
         Ada tiga macam rasa bersalah, yaitu:
  1. Rasa bersalah psikologis
  2. Rasa bersalah sosial
  3. Rasa bersalah religi
         Beberapa Perilaku yang dimotivasi rasa bersalah yang tidak disadari:
  1. Pendirian bahwa ada sesuatu yang salah dalam diri sendiri
  2. Keragu-raguan
  3. Menciptakan ketidak-puasan
  4. Psikomatis atau gejala hipokandria
  5. Dorongan kebutuhan yang berlebihan
  6. Kebiasaan melakukan sesuatu yang berbahaya dan malapetaka
  7. Mengambil kekalahan dari kerangka kemenangan
  8. Keagamaan ( Religosity).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar